Rembug Stunting
Jum’at ,29 Juli 2022 Desa Purwoharjo menyelenggarakan kegiatan Rembug Stunting sekaligus Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) Bidang Kesehatan.Musyawarah yang dihadiri oleh Kepala Desa Purwoharjo(Bpk Riyadi),Bidan Pendamping Desa diwakili oleh Ibu Tati Herawati,Promkes (Ibu Robiyatul),Ketua BPD,Tim Pendamping Desa,Ketua PKK beserta Kader PKK,Guru Pendamping PAUD,dan Tokoh Masyarakat.
Rembug Stunting ini berfungsi sebagai forum musyawarah antara Kader Kesehatan,PAUD,Masyarakat desa dengan Pemerintah Desa.
Dalam Rembug Stunting ini Bidan Pendamping Desa menjelaskan beberapa hal tentang Stunting.
Sebagian besar masyarakat mungkin belum memahami istilah Stunting.Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama,sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak akan lebih rendah atau pendek(kerdil) dari standar usianya.Kondisi tubuh anak yg pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan(genetik) dari kedua orang tuanya,sehingga masyarakat banyak yg hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya.padahal seperti kita ketahui,genetika merupakan faktor determinan kesehatan yg paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku,lingkungan (sosial,ekonomi,budaya,politik)dan pelayanan kesehatan,dengan kata lain stunting merupakan masalah yg sebenarnya bisa dicegah.
Terdapat 3 hal yg harus diperhatikan dalam pencegahan stunting yaitu perbaikan terhadap pola makan,pola asuh,serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih.
Pola makan
Masalah stunting dipengaruhi oleh rendahnya akses terhadap makanan dari segi jumlah dan kualitas gizi,serta seringkali tidak beragam.Kurangnya gizi seimbang mengakibatkan gagal tumbuh pada anak seperti Terlalu sering Mengkonsumsi makanan yang tidak sehat misalnya minuman bersoda,mie instan,makanan yg mengandung pengawet dan makanan fastfood.
Pola asuh
Stunting juga dipengaruhi aspek perilaku terutama pola asuh yg kurang baik.Seperti memberikan Handphone pada anak usia dini.Hal ini akan mempengaruhi perkembangan otak anak yg dapat memicu stunting.
Sanitasi dan akses air bersih
Rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan termasuk di dalamnya adalah akses sanitasi dan air bersih mendekatkan anak pada resiko ancaman penyakit infeksi.Untuk itu perlu membiasakan cuci tangan pakai sabun pada air mengalir serta tidak buang air besar sembarangan.
Berikut 10 pesan pencegahan stunting untuk ibu hamil dan anak.
1.Selama hamil makan makanan bervariasi sesuai gizi seimbang
2.Memeriksa kehamilan minimal 6x.
3.Makan tablet tambah darah selama hamil dan nifas (1x per Minggu setelah nifas).
4.Bayi yg baru lahir Inisiasi menyusui dini (IMD)
5.Berikan Asi eksklusif selama 6 bulan.
6.Berikan MP ASI secara bertahap pada usia 6 bulan dan tetap memberikan ASI(ibu melakukan PMBA atau memberikan MP ASI dengan tepat.
7.Timbang BB bayi dan TB bayi secara rutin setiap bulan
8.Berikan imunisasi dasar wajib.
9.Lanjutkan pemberian ASI hingga usia 2 tahun.
10.Semua anggota keluarga CTPS dan menggunakan jamban sehat.
Pola asuh dan status gizi sangat dipengaruhi oleh pemahaman orang tua (ibu) dalam mengatur kesehatan dan gizi dikeluarganya karena itu,edukasi sangatlah penting agar dapat mengubah perilaku yg bisa mengarah pada peningkatan kesehatan gizi Ibu dan anak.
Demikian sekilas pemahaman Stunting yg disampaikan oleh Bidan Pendamping Desa.Adapun pemaparan lainnya yang selanjutnya disampaikan dalam Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).
